“Sehingga kondisi bebatuannya memang relatif di dekat permukaan ini relatif lebih rapuh dibandingkan yang dalam sehingga sangat-sangat mudah dengan pergerakan itu sangat-sangat mudah ini mengalami getaran-getaran tadi,” kata Dwikorita.
Selain itu, Dwikorita mengungkapkan, zona patahan penyebab gempa Jayapura tidak hanya satu. Sehingga, pergerakan sebelumnya yang pernah terjadi itu dapat diduga berpengaruh.
"Jadi sebelumnya kan patahnya turun, 2 Januari itu akibat sesar turun,” imbuh dia,
“Sementara, ini sementara diduga pergerakan itu juga memicu pergerakan pada patahan di dekatnya di sekitarnya, semacam itu,” ungkapnya.
(YNA)