"Walaupun, pada kasus ini sepertinya ibu hamil datang sudah dengan kondisi yang buruk dan prognosa yang kurang baik. Jarak tempuh dari puskesmas ke RS yang mungkin juga cukup jauh dan berkontribusi pada keterlambatan dalam penanganan," tambahnya.
Sebelumnya, Kurnaesih mengembuskan napas terakhir di ambulans setelah ditolak melahirkan di RSUD Subang. Suami korban, Juju mengatakan, peristiwa pilu itu terjadi pada Kamis (16/2/2023) malam.
Dia menceritakan istrinya Kurnaesih awalnya dibawa ke puskesmas karena mengalami panas dan kejang dengan posisi hamil sudah 9 bulan. "Istri saya ngedrop, panas kejang. Akhirnya dibawa ke Puskesmas, tapi enggak ada perubahan,” katanya.
Pihak puskesmas pun merujuk istrinya untuk dibawa ke RSUD Subang. Namun, istri Juju justru tidak ditolak karena tidak adanya rujukan.
“Akhirnya dibawa ke (RSUD) Subang. Di IGD diterima, tapi ketika mau dibawa ke ruangan (PONEK) ditolak, sebab tidak ada konfirmasi pasien dari Tanjungsiang," jelas Juju.
(FRI)