sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

KSP Minta RSUD Subang Diaudit Usai Tolak Ibu Hamil hingga Meninggal

News editor Raka Dwi Novianto
08/03/2023 09:05 WIB
KSP meminta Dinkes Kabupaten Subang mengaudit RSUD Subang setelah menolak ibu hamil hingga meninggal dunia bersama anaknya.
KSP Minta RSUD Subang Diaudit Usai Tolak Ibu Hamil hingga Meninggal. (Foto: MNC Media)
KSP Minta RSUD Subang Diaudit Usai Tolak Ibu Hamil hingga Meninggal. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tenaga Ahli Utama KSP, Brian Sri Prahastuti, meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengaudit RSUD Subang. Hal itu menanggapi kasus ibu hamil dan bayinya yang meninggal akibat ditolak penanganannya oleh rumah sakit tersebut.

Menurut dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang wajib melakukan Audit Kasus untuk mengetahui penyebab kematian ibu serta merumuskan rekomendasi agar kasus serupa tidak terjadi lagi, terutama di RSUD Ciereng Subang.

Lebih lanjut, Brian sangat menyayangkan masih adanya penolakan penanganan kasus gawat darurat oleh rumah sakit, khususnya kepada ibu hamil. Sebab, pemerintah terus berupaya menekan kematian pada ibu melahirkan.

"Apalagi kasus ini menyebabkan kematian ibu dan bayi, sementara kita ketahui bahwa penurunan Angka Kematian Ibu merupakan prioritas nasional seperti halnya penurunan angka stunting," kata Brian dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).

Brian menjelaskan rumah sakit seharusnya menjalankan standar kualitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK), yang dibentuk untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal di RS.

"Mencermati kronologis kasus di atas, pasien sdh mendapatkan penanganan awal di IGD RS sebelum dialihrawat ke bagian PONEK. Semestinya, urusan administrasi diselesaikan tanpa menunda tindakan medis yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi," jelasnya.

"Walaupun, pada kasus ini sepertinya ibu hamil datang sudah dengan kondisi yang buruk dan prognosa yang kurang baik. Jarak tempuh dari puskesmas ke RS yang mungkin juga cukup jauh dan berkontribusi pada keterlambatan dalam penanganan," tambahnya.

Sebelumnya, Kurnaesih mengembuskan napas terakhir di ambulans setelah ditolak melahirkan di RSUD Subang. Suami korban, Juju mengatakan, peristiwa pilu itu terjadi pada Kamis (16/2/2023) malam.

Dia menceritakan istrinya Kurnaesih awalnya dibawa ke puskesmas karena mengalami panas dan kejang dengan posisi hamil sudah 9 bulan. "Istri saya ngedrop, panas kejang. Akhirnya dibawa ke Puskesmas, tapi enggak ada perubahan,” katanya.

Pihak puskesmas pun merujuk istrinya untuk dibawa ke RSUD Subang. Namun, istri Juju justru tidak ditolak karena tidak adanya rujukan.

“Akhirnya dibawa ke (RSUD) Subang. Di IGD diterima, tapi ketika mau dibawa ke ruangan (PONEK) ditolak, sebab tidak ada konfirmasi pasien dari Tanjungsiang," jelas Juju.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement