Keempat, koordinasi intensif pemerintah pusat dan daerah serta pelibatan seluruh elemen masyarakat, di mana perumusan program Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah tidak boleh lagi business as usual.
"Dengan rapat yang hampir seminggu sekali dan kebijakan yang dikalibrasikan setiap 2 minggu selama tiga tahun," tambahnya.
Pelajaran kelima, pemanfaatan teknologi digital mampu meningkatkan ketepatan sasaran program, seperti Sistem Satu Data KPCPEN, Peduli Lindungi, Layanan Telemedicine, Aplikasi PKL-WN, dan yang lainnya.
Keenam, inovasi seperti pembuatan Vaksin Merah Putih yang kemudian menghasilkan Inovac dan Indovac yang dipakai di dalam negeri. “Ini memperkuat kemampuan kita menghadapi pandemi-pandemi berikutnya," ujarnya. (FRI)