sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menteri Ekonomi ASEAN Berkumpul di Malaysia, Ini yang Dibahas

News editor Wahyu Dwi Anggoro
23/09/2025 12:57 WIB
Para menteri ekonomi dari seluruh Asia Tenggara berkumpul di Malaysia untuk menghadiri Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-57.
Menteri Ekonomi ASEAN Berkumpul di Malaysia, Ini yang Dibahas. (Foto: Inews Media Group)
Menteri Ekonomi ASEAN Berkumpul di Malaysia, Ini yang Dibahas. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Para menteri ekonomi dari seluruh Asia Tenggara berkumpul di Malaysia untuk menghadiri Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-57.

Dilansir dari Bernama pada Selasa (23/9/2025), gelaran kali ini akan fokus pada percepatan integrasi regional dan penguatan daya saing di tengah tantangan ekonomi global.

Dipimpin oleh Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Zafrul Tengku Abdul Aziz, pertemuan tingkat tinggi ini mempertemukan para menteri ekonomi ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, bersama lebih dari 500 delegasi.

Bahasan utama pertemuan antara lain evaluasi Priority Economic Deliverables (PED) Keketuaan Malaysia, pembaruan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) 2025, dan pengembangan Rencana Strategis AEC 2026-2030.

Saat ini, satu PED telah tercapai, yaitu pengesahan deklarasi bersama ASEAN-GCC tentang kerja sama ekonomi pada Mei lalu, yang bertujuan untuk memperkuat arus perdagangan dan investasi antarwilayah.

Jadwal padat AEM dimulai dengan pertemuan Dewan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN ke-39 dan Dewan Kawasan Investasi ASEAN ke-28, di mana para menteri meninjau ketahanan ekonomi kawasan dan membahas cara-cara untuk memperluas kerja sama. 

Hari ini, blok tersebut akan meresmikan Perjanjian Kerangka Kerja ASEAN tentang Persaingan, sebuah tonggak penting dalam mempromosikan persaingan yang adil.

Bertema Inklusivitas dan Keberlanjutan, AEM dan pertemuan terkait akan berlangsung dari 22-26 September, menampilkan 20 sesi dengan mitra dialog dan sektoral ASEAN. 

"Kekuatan ASEAN terletak pada kemampuannya untuk bertindak secara kolektif. Di tengah ketidakpastian global yang membebani perdagangan dan investasi, fokus kita haruslah membangun ketahanan dan memastikan bahwa pertumbuhan menguntungkan semua pihak," ujar Tengku Zafrul.

Ini adalah kelima kalinya Malaysia memimpin ASEAN, setelah sebelumnya menjabat pada 1977, 1997, 2005, dan 2015. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement