IDXChannel - Virus Nipah kini menjadi perhatian karena menyebabkan dua warga India meninggal dunia. Virus ini dianggap berpotensi masuk ke Indonesia.
Peneliti Health Security Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang berpotensi terjangkit virus ini.
Pasalnya, populasi kelelawar buah banyak ditemukan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagian wilayah Papua.
“Karena kelelawar buahnya ada di Indonesia, ada atau tidaknya virus ini harus dipastikan dengan surveillance. Tapi potensi itu jelas ada,” kata Dicky dalam Market Review IDX Channel, dikutip Jumat (22/9/2023).
Dia mengimbau kepada semua pihak untuk selalu waspada terhadap potensi penyebaran virus Nipah. Ia mengatakan, jangan sampai ada penyebaran masif tanpa diiringi dengan langkah mitigasi.
“Tidak harus menunggu ada kasus atau impor kasus. Di Indonesia sendiri risikonya ada karena kita enggak tahu hewan ini kontaknya di mana,” ujar Dicky.
Dia menuturkan, yang terjadi di Kerala, India, virus Nipah sudah merupakan endemik.
Adapun virus tersebut lebih mudah dideteksi pada kelelawar buah di sana. Hal ini, menurut Dicky harus dipastikan, apakah populasi kelelawar buah di Indonesia membawa virus yang sama atau tidak.
Meskipun tingkat penularan dari manusia ke manusia masih rendah, namun tingkat kematian dari virus ini bisa 70 kali lebih tinggi dari yang disebabkan oleh virus Covid-19. Ditambah lagi, masih banyak informasi mengenai virus Nipah yang belum diketahui secara detail.
“Jadi adanya outbreak sekecil apapun dari suatu penyakit itu harus menjadi perhatian, karena ada potensi virus tersebut memodifikasi diri,” ucap Dicky.
Dikhawatirkan, jika di Kerala terjadi penularan yang masif, maka akan mampu mengubah kemampuan virus Nipah untuk lebih efektif menginfeksi manusia. Hal tersebut yang membuat virus Nipah berpotensi menjadi pandemi.
“Pesan penting kejadian di Kerala ini adalah, satu kejadian outbreak dari kasus yang berpotensi meledak besar harus diantisipasi karena virus ini sangat mudah bermutasi,” tutur Dicky.
"Kemudian, penularan yang diabaikan akan membuka peluang virus ini diajarkan lebih mudah menginfeksi manusia. Jadi ini sangat serius apalagi dalam konteks ini penyakit yang punya fatality yang tinggi," imbuhnya.
Virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis atau virus yang ditularkan dari hewan ke manusia dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.
Virus Nipah disebut juga sebagai bat born disease, di mana penyakit ini berasal dari kelelawar buah atau flying fox. Diketahui, kelelawar buah menularkan virus Nipah melalui kotoran atau air liur yang dikeluarkan.
(RNA)