IDXChannel – Setelah Covid-19, virus Nipah mulai menggemparkan dunia. Adapun virus tersebut sudah masuk di India, yang membuat beberapa korban dinyatakan terinfeksi, bahkan meninggal dunia.
Menurut Epidemiolog dr Dicky Budiman, virus Nipah memiliki sifat patogenik, yang potensinya dapat menyebabkan wabah, bahkan epidemi. Karena belum adanya obat atau vaksin, menjadikan virus tersebut ini masih sulit untuk dikendalikan atau dikontrol.
Bahkan menurutnya, kondisi saat ini yang terjadi di India semakin serius, membuat penyakit tersebut memakan dua korban, dan ada tiga lagi tambahan yang dinyatakan positif terinfeksi, dan sedang dalam proses masa karantina.
"Dan yang perlu diketahui, Nipah ini kematiannya bisa sampai 75% ya probabilitasnya, yang artinya dari empat orang bisa tiga yang meninggal," ucap dr Dicky, belum lama ini.
Nipah sebetulnya bukanlah virus baru. Di Malaysia, virus ini ditemukan pada 1998 di suatu kelompok atau di wilayah yang mempunyai peternakan babi, di mana di Indonesia artinya memiliki potensi juga untuk terkena wabah tersebut.
Namun, di Indonesia relatif sangat sulit untuk mendeteksi lantaran kemampuan deteksinya masih cukup lemah, khususnya dalam infeksi-infeksi baru.
Hal itu dikarenakan surveilans di Indonesia masih belum memadai atau diperbaiki semenjak pandemi, dan ini yang menjadi titik rawan atau titik kelemahan sebagai negara yang kaya akan alamnya.
"Ini yang bisa menimbulkan potensi masalah ya. Jadi gak perlu jauh-jauh dari India, tapi potensinya di wilayah ASEAN sendiri cukup besar untuk terjadinya atau terdeteksinya kasus Nipah Virus ini," kata dr Dicky.