Charles pertama kali mengunjungi Australia saat masih remaja pada 1966. Sejak saat itu, ia menjalin “hubungan yang istimewa” dengan negeri kangguru lewat serangkaian kunjungan pada tahun-tahun berikutnya.
Matt Thislethwaite adalah wakil menteri urusan negara republik di Australia – posisi yang diciptakan pemerintahan Partai Buruh untuk mengantisipasi referendum yang mungkin akan digelar dalam beberapa tahun mendatang. Ia mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp bulan lalu bahwa perubahan itu sudah lama tertunda.
“Kami bangun tidur September lalu ketika ratu wafat dan tiba-tiba kami memiliki kepala negara baru. Rakyat Australia tidak diajak berkonsultasi mengenai hal itu. Rakyat Australia tidak punya pilihan untuk menentukan siapa yang seharusnya menjadi kepala negara, padahal kami memerintah negara ini secara demokratis,” kata Thislethwaite.
Charles adalah kepala negara di lebih dari selusin negara, termasuk Kanada, Papua Nugini dan Selandia Baru – semuanya negara anggota Persemakmuran, kelompok yang berisi negara-negara mantan koloni Inggris.
Australia memilih untuk tidak memutus hubungannya dengan kerajaan Inggris dalam referendum tahun 1999.
Para pendukung monarki meyakini sistem tersebut membuat demokrasi Australia tetap aman dan terjamin.