Pekan lalu, Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) mengumumkan penangguhan investigasi terhadap sektor maritim, logistik, dan pembuatan kapal China selama setahun.
"Penangguhan ini menyusul kesepakatan perdagangan dan ekonomi bersejarah yang dicapai antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dari China," kata USTR dalam pernyataannya.
China merupakan salah satu produsen kapal terbesar di dunia. Alhasil, armada kapalnya mendominasi aktivitas perdagangan global.
Perang dagang antara China dan AS memanas setelah Trump kembali ke Gedung Putih. Ketegangan kini mereda setelah Trump dan Xi bertemu di Korea Selatan.
"Sambil mengambil tindakan ini, Amerika Serikat akan melanjutkan upaya domestiknya dan diskusinya dengan sekutu dan mitra utama untuk merevitalisasi pembuatan kapal Amerika," kata USTR. (Wahyu Dwi Anggoro)