sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perdebatan Suku Bunga The Fed Berlanjut Imbas Shutdown AS

News editor Kunthi Fahmar Sandy
08/10/2025 07:39 WIB
Beberapa pihak lebih khawatir tentang inflasi, sementara yang lain lebih khawatir tentang pasar tenaga kerja.
Perdebatan Suku Bunga The Fed Berlanjut Imbas Shutdown AS (FOTO:Dok Laman Yahoo Finance)
Perdebatan Suku Bunga The Fed Berlanjut Imbas Shutdown AS (FOTO:Dok Laman Yahoo Finance)

IDXChannel - Para pejabat The Fed masih terpecah belah mengenai seberapa besar pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan, karena penutupan pemerintah (shutdown) membuat para pembuat kebijakan kehilangan data penting. 

Dilansir dari laman Yahoo Finance Rabu (8/10/2025), beberapa pihak lebih khawatir tentang inflasi, sementara yang lain lebih khawatir tentang pasar tenaga kerja.

Gubernur The Fed terbaru yang ditunjuk oleh Presiden Trump Stephen Miran, menegaskan kembali pada hari Selasa bahwa ia ingin mencapai level netral suku bunga jauh lebih cepat daripada rekan-rekannya di bank sentral. 

(Netral adalah level yang dirancang untuk tidak meningkatkan maupun memperlambat pertumbuhan ekonomi).

"Saya rasa suku bunga netral telah turun dibandingkan tahun lalu," ujar Miran dalam sebuah percakapan di konferensi Managed Funds Association Policy Outlook 2025. Hal itu membuat kebijakan moneter lebih ketat dibandingkan beberapa kuartal lalu.

Kebijakan moneter yang lebih ketat menimbulkan beberapa risiko ke depannya, karena dengan beberapa penundaan kebijakan, kita bisa memperkirakan ekonomi akan melemah. "Jadi, dalam jangka pendek, saya tidak terlalu pesimistis terhadap ekonomi, tetapi saya melihat beberapa risiko yang mengintai jika kita tidak menyesuaikan kebijakan," tutur Miran.

Salah satu suara yang mendukung inflasi adalah Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid, yang mengatakan pada Senin malam bahwa ia merasa tingkat suku bunga saat ini sedikit membatasi perekonomian dan menurutnya posisi yang tepat.

The Fed memiliki mandat ganda untuk menjaga stabilitas harga dan memaksimalkan lapangan kerja.

"Dengan inflasi yang masih terlalu tinggi, kebijakan moneter harus condong pada pertumbuhan permintaan untuk memberi ruang bagi pertumbuhan pasokan dan meredakan tekanan harga dalam perekonomian," kata Schmid dalam pidatonya di Kansas City.

Debat suku bunga di dalam The Fed semakin intensif dalam beberapa minggu sejak pertemuan terakhir, karena para pembuat kebijakan mengumumkan pandangan mereka tentang arah kebijakan moneter ke depan.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement