India bertanggung jawab atas sekitar 59% peningkatan polusi dunia sejak 2013, kata laporan itu, karena udara berbahaya mengancam semakin memperpendek umur di beberapa wilayah yang lebih berpolusi di negara tersebut.
Di New Delhi yang berpenduduk padat, yang merupakan kota besar dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia, rata-rata harapan hidup berkurang lebih dari 10 tahun.
Mengurangi tingkat global partikel udara yang merusak paru-paru, yang dikenal sebagai PM 2.5, ke tingkat yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup sebesar 2,3 tahun, atau total 17,8 miliar tahun hidup, kata laporan itu.
Rata-rata penduduk Pakistan akan memperoleh waktu 3,9 tahun jika memenuhi pedoman WHO yang membatasi rata-rata konsentrasi PM 2,5 tahunan menjadi 5 mikrogram per meter kubik, sementara seseorang di Nepal akan hidup 4,6 tahun lebih lama jika pedoman tersebut dipenuhi, menurut laporan tersebut.
Sementara itu, China telah berupaya mengurangi polusi sebesar 42,3% antara 2013 dan 2021. Laporan tersebut menyoroti perlunya pemerintah untuk menghasilkan data kualitas udara yang dapat diakses untuk membantu menjembatani kesenjangan global dalam mengakses alat-alat untuk memerangi polusi.
(FRI)