“Sumber daya yang sebelumnya mengalir ke Eropa kini dialihkan ke Asia, terutama China,” katanya kepada VOA.
Ini adalah pilihan pragmatis bagi Moskow. Pengiriman melalui NSR 30 persen lebih cepat dibandingkan rute tradisional melalui Terusan Suez. Selain itu, jalur itu semakin mudah dilalui karena semakin sedikit es yang harus dinavigasi akibat perubahan iklim.
Meningkatnya lalu lintas menimbulkan risiko lingkungan yang lebih besar, terutama ketika Moskow mengumumkan akan mulai menggunakan kapal tanker non-es, alias kapal dengan lambung yang tidak diperkuat untuk menghadapi es, untuk mengirimkan minyak melintasi Arktik.
“Jika terjadi tumpahan di Arktik Timur Rusia, airnya akan bersirkulasi menuju Amerika Serikat,” kata Rebecca Pincus, direktur Institut Polar di Wilson Center, kepada VOA. “Minyak akan mengambang melintasi batas internasional, dan ini merupakan situasi yang sangat mengkhawatirkan.”
Dibandingkan dengan rata-rata tahun 2022, impor minyak China dari Rusia meningkat 23 persen, menjadi 400.000 barel per hari tahun ini.