sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RUU Pajak dan Belanja Disahkan di Tengah Utang Jumbo AS Capai USD37 Triliun

News editor Kunthi Fahmar Sandy
05/07/2025 10:59 WIB
RUU anggaran pemotongan pajak Trump diperkirakan akan menambah sedikitnya USD3 triliun atau sekitar Rp5.988 triliun (kurs Rp16.185).
RUU Pajak dan Belanja Disahkan di Tengah Utang Jumbo AS Capai USD37 Triliun (FOTO:iNews Media Group)
RUU Pajak dan Belanja Disahkan di Tengah Utang Jumbo AS Capai USD37 Triliun (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Sejak Presiden Donald Trump bersorak atas disahkannya RUU pajak dan belanja anggaran Besar yang digagasnya sendiri dan diresmikan melalui Kongres pekan ini, benih keraguan yang telah lama ditabur tentang keberlanjutan pinjaman AS dari seluruh dunia muncul lagi.

Dilansir dari laman BBC Sabtu (5/7/2025), RUU anggaran pemotongan pajak Trump diperkirakan akan menambah sedikitnya USD3 triliun atau sekitar Rp5.988 triliun (kurs Rp16.185) atau 2,2 triliun poundsterling ke tumpukan utang AS yang sudah mencengangkan sebesar USD37 triliun (27 triliun poundsterling). 

Tidak sedikit banyak kritik terhadap rencana tersebut, termasuk mantan sekutu Trump, Elon Musk, yang menyebutnya sebagai "kekejian yang menjijikkan".

Tumpukan utang yang terus bertambah membuat sebagian orang bertanya-tanya apakah ada batas jumlah pinjaman yang akan diberikan negara Paman Sam. Keraguan tersebut telah muncul baru-baru ini dalam nilai dolar yang lebih lemah dan suku bunga yang lebih tinggi yang diminta investor untuk meminjamkan uang ke Amerika.Negara itu perlu meminjam uang untuk menutupi perbedaan antara apa yang diperolehnya dan apa yang dibelanjakannya setiap tahun. Sejak awal tahun ini, dolar telah jatuh 10 persen terhadap pound dan 15 persen terhadap euro.

Meskipun biaya pinjaman AS secara keseluruhan stabil, perbedaan antara suku bunga yang dibayarkan pada pinjaman jangka panjang versus pinjaman jangka pendek yang dikenal sebagai kurva imbal hasil telah meningkat, atau menanjak. Sehingga ini menandakan meningkatnya keraguan tentang keberlanjutan jangka panjang pinjaman AS.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement