"Kalau ini tidak selesai, jangan berharap sepakbola kita akan naik levelnya, ya. Meskipun sekarang sudah mulai baik," kata Jokowi.
Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola Polri kembali menangkap Vigit Waluyo sebagai tersangka kasus dugaan pengaturan skor atau match fixing sepakbola Liga 2.
Vigit disebut sebagai otak dalam penyakit yang menjangkit sepak bola Indonesia itu sebelumnya pernah ditangkap pada 2019.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya melalui Satgas Mafia Bola telah kembali membongkar praktik curang pada pertandingan sepak bola Tanah Air. Praktik match fixing atau pengaturan skor telah menjerat Vigit Waluyo.
"Kami temukan ada upaya pengaturan skor, agar klub terdegradasi lolos. Ini semua adalah hasil data intelijen, ada salah satu aktor intelektual, namanya cukup malang-melintang, inisial VW. Alhamdulillah ini bisa kami ungkap," kata Sigit.