"Kan tidak semua ibu bisa memberikan ASI eksklusif, seperti saya ini kan ASI-nya kesulitan," katanya.
Lia mengatakan, susu formula dengan harga diskon sangat menguntungkan baginya karena biaya kebutuhan rumah tangga makin mahal. "Diskon harus tetap ada, ibu rumah tangga kan kebutuhannya juga banyak. Apalagi ini susu formula kan asupan penting juga pengganti ASI untuk anak-anak kita," ucap Lia.
Sementara itu, Nurul (29) mengaku selama ini memberikan ASI eksklusif bagi putra pertamanya. Namun dia mengungkapkan keberatan terkait aturan pemerintah yang membatasi konsumsi susu formula.
"Menurut saya kalau susu formula dibatasi, bagaimana dengan bayi yang ibunya wafat karena melahirkan? Sementara alternatif selain susu formula saat ini kan belum jelas," kata Nurul.
Lebih lanjut, Nurul mengatakan terkhusus penjualan susu formula tanpa diskon tersebut, justru memberatkan. "Aturan tersebut memberatkan dong, bagaimana masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah? Pemerintah seharusnya bisa menawarkan juga opsi alternatifnya," kata Nurul.