Iman menyebut, guru honorer yang sebagian anggota P2G tersebut merasa kaget karena secara mendadak mereka diminta berhenti bekerja. Sebagian dari mereka bahkan telah mengajar selama lebih dari enam tahun.
"Mereka sebenarnya sedang menunggu seleksi PPPK 2024, namun jika diberhentikan seperti ini kesempatan mereka untuk ikut PPPK juga hilang," ujar Iman.
Iman mengatakan guru honorer yang terdampak kebijakan cleansing merasa kebingungan atas nasibnya ke depan usai terkena kebijakan pembersihan itu.
“Ada yang menangis, ada yang kebingungan bagaimana memberi tahu keluarga di rumah karena dalam waktu singkat kariernya sebagai guru kandas begitu saja. Sampai hari ini mereka masih bertanya-tanya, ini kebijakan apa dan kenapa mereka diperlakukan seperti itu? tanpa pemberitahuan dan tanpa persiapan," ujarnya.
Iman juga mengkritisi diksi cleansing yang dinilainya sangat bermasalah dari sisi kebijakan. Istilah tersebut memposisikan guru seperti benda yang mengganggu kebersihan, padahal mereka manusia.