Percakapan kedua pemimpin itu akan menjadi yang pertama sejak Juni, dengan kedua negara terjebak dalam pembatasan perdagangan yang menjerat industri-industri utama, termasuk semikonduktor dan logam tanah jarang.
Hal ini termasuk perdebatan mengenai akses produsen chip, Nvidia Corp, ke China yang saat ini terhambat oleh kontrol ekspor AS dan upaya China untuk mengekang permintaan lokal atas produk-produknya.
"Kita sudah sangat dekat dengan kesepakatan untuk semua itu, dan hubungan saya dengan China sangat baik," kata Trump merujuk pada perundingan dagang serta TikTok.
Percakapan melalui telepon ini juga dapat memicu potensi pertemuan tatap muka, yang akan menjadi yang pertama sejak Trump kembali menjabat. Pertemuan tersebut diperkirakan menghasilkan agenda yang lebih luas, termasuk pesanan pesawat Boeing dari China dan kemungkinan diskusi yang lebih mendalam tentang isu-isu geopolitik seiring konflik yang terus berkecamuk di Ukraina dan Timur Tengah serta eskalasi pertempuran di Laut China Selatan.
Ketertarikan Trump dalam menggunakan diplomasi transaksionalnya untuk mencapai kesepakatan TikTok telah menenggelamkan kekhawatiran keamanan nasional yang masih tersisa, yang mendasari undang-undang bipartisan yang awalnya menetapkan batas waktu divestasi pada Januari.