Yermak mengatakan Ukraina dapat mengandalkan bantuan PBB, tetapi dia menyatakan kembali kurangnya kepercayaan Ukraina pada International Committee of the Red Cross untuk membantu.
"Sayangnya, karena posisi organisasi internasional yang sangat pasif, khususnya ICRC, hari ini kami tidak dapat menentukan jumlah pastinya, berapa banyak, dan di mana anak-anak kami berada," katanya.
Yermak mengatakan diskusi tentang kembalinya anak-anak harus dimulai pada KTT G20 15-16 November di Indonesia, yang diperkirakan akan dihadiri Zelenskiy, kemungkinan besar dari jarak jauh.
Yermak merujuk pada pertemuan itu ke Children of War, sebuah portal tempat negara itu mengumpulkan laporan tentang dampak perang.
Berdasarkan data pada Selasa menunjukkan 430 anak-anak telah tewas, 827 terluka, 260 menghilang, 7.343 ditemukan, 10.570 dideportasi dan 96 kembali sejak 24 Februari, tanggal Rusia menginvasi tetangganya.
"Kita benar-benar perlu menarik perhatian dunia pada apa yang terjadi, karena ini adalah genosida mutlak terhadap Ukraina, anak-anak Ukraina, negara kita," katanya.
Rusia telah mengatakan di masa lalu bahwa mereka menawarkan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang ingin melarikan diri dari Ukraina secara sukarela.
(DKH)