Awal pekan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan pihaknya tidak akan mundur dari Bakhmut. Meski demikian, dia mengakui kesulitan yang dialami oleh pasukannya di Bakhmut.
Baca Juga:
“Jatuhnya Bakhmut tidak serta merta mencerminkan titik balik perang. Hal tersebut menunjukkan bahwa kita tidak boleh meremehkan Rusia,” kata Stoltenberg.
Sebelum perang, bakhmut dihuni oleh sekitar 80 ribu orang. Kota tambang tersebut terletak di tengah wilayah Donbas yang merupakan pusat pertempuran antara Ukraina dan Rusia.
(WHY)