Angka itu mengalahkan ekspektasi analis sebesar USD21,05 miliar dan USD1,38, menurut FactSet. Raksasa pengiriman tersebut memperkirakan pendapatannya dapat mencapai USD89 miliar untuk 2025 di tengah ketidakpastian ekonomi makro saat ini.
PHK terbaru di UPS mengikuti pengumuman perusahaan pada awal Januari yang akan memangkas sebagian besar bisnisnya dengan Amazon. Saat itu, UPS memproyeksikan penurunan pendapatan di 2025 karena CEO Carol Tome mengatakan sudah waktunya untuk mundur sejenak dan memikirkan kembali hubungan UPS dengan Amazon.
"Keputusan perusahaan untuk mengurangi volume pengiriman ke Amazon akan memungkinkan UPS untuk memperluas margin keuntungannya," kata Tome dalam pemaparan pendapatan kuartal keempat 2024.
"Amazon adalah pelanggan terbesar kami, tetapi bukan pelanggan kami yang paling menguntungkan," kata Tome. Bahkan sebelumnya, UPS mengumumkan pada Januari 2024 bahwa perusahaan akan memangkas 12.000 karyawan, setelah Tome mengatakan UPS mengalami 2023 yang sangat sulit dan mengecewakan.
(kunthi fahmar sandy)