Dia ketakutan dengan manuver militer China. "Kami, orang biasa, hanya ingin menjalani kehidupan yang damai dan stabil," kata Lin, menambahkan militer Taiwan bukan tandingan China. "Jika ada perang yang terjadi, sekarang misil mereka sangat canggih, tidak mungkin pihak kita bisa melawan. Sisi ini akan rata dengan tanah."
Sebuah laporan dari lembaga penyiaran negara China, CCTV, pada hari Minggu mengatakan latihan perang telah mensimulasikan serangan presisi bersama terhadap sasaran utama di pulau Taiwan dan perairan sekitarnya, menambahkan bahwa pasukan terus mempertahankan situasi yang mengelilingi pulau itu.
"Angkatan udara juga mengerahkan puluhan pesawat untuk terbang ke wilayah udara target, dan pasukan darat telah melakukan latihan untuk serangan presisi multi-target," imbuh laporan itu.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengecam latihan tersebut, yang terjadi setelah dia bertemu minggu lalu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California saat perjalanan pulang dari kunjungan ke dua negara sekutu Taipei di Amerika Tengah.
Dia berjanji untuk bekerja dengan AS dan negara-negara yang berpikiran sama dalam menghadapi ekspansi otoriter yang berkelanjutan. Di Washington, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Amerika Serikat secara konsisten mendesak pengekangan dan tidak ada perubahan pada status quo, sementara Pentagon mengatakan pihaknya juga memantau peristiwa dengan cermat.