"Nusuk itu penting dibawa, paling penting diperhatikan ketika jamaah bergerak ke Arafah. Ketika jamaah haji harus berada di Arafah untuk berwukuf tanpa wukuf hajinya tidak sah. Oleh karena itu, pemerintah Saudi bolak-balik memberikan peringatan antisipasi supaya mereka yang tidak bernusuk tidak masuk Arafah," ucapnya.
Dengan demikian, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan duta diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Arab Saudi terkait kendala ini.
"Dengan adanya ini, mereka (jamaah) akan kesulitan. Ini yang kami sayangkan. Kami kemarin sudah mengeluarkan nota diplomatik, kami kirimkan ke Kemlu Saudi untuk menyampaikan bahwa apabila ada jamaah Indonesia harap dilihat juga visanya, jangan cuma kartu nusuk," jelas Abdul.
Kini, bagi jamaah haji asal Indonesia yang belum memiliki kartu nusuk, diminta untuk menunjukkan print out atau salinan dari visa haji dan ditunjukkan kepada para penjaga.
"Kami minta kepada para jamaah untuk memperlihatkan visanya insyaallah bisa diatasi sejauh ini tidak ada yang ditahan, sesudah itu tidak ada yang lama-lama ditahan," tuturnya.
Dia berharap, persoalan ini dapat diselesaikan oleh Pemerintah Arab Saudi.
"Temen-temen ngurus itu kemungkinan hari ini selesai. Kalaupun misalnya belum selesai, jalan keluarnya sudah kirim nota diplomatik kita," ungkap Abdul.