“Tugas para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tentu tidak ringan. Tapi mereka memang dilatih dan disiapkan untuk bisa melayani dengan baik seluruh jamaah haji Indonesia dengan keragaman profilnya,” sambungnya.
Keragaman profil 88.987 jamaah yang berangkat ke Madinah pada fase gelombang pertama, dapat dilihat dari data berikut:
a. Dari jenis kelamin, 39.811 jamaah laki-laki (44,7%) dan 49.176 jamaah perempuan (55,3%)
b. Sebanyak 87.673 jamaah (98,52%) belum berhaji, hanya 1.314 orang (1,48%) yang sudah pernah barhaji.
c. Mayoritas jamaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I berpendidikan SD (26.025), disusul SMA (22.541), S1 (21.593), dan SMP (10.126). Sisanya, berpendidikan diploma, S2, S3, dan lainnya.
d. Dari sisi kesehatan, sebanyak 68.781 masuk kategori jamaah dengan risiko tinggi (77%), terbanyak pada rentang usia 60-70 tahun (23.856) dan 50-60 tahun (21.641).
e. Ada 59 jamaah disabilitas, 24 laki-laki dan 35 perempuan, terbanyak dari Embarkasi Solo (10 orang). Dari 59 disabilitas ini, ada 51 jamaah yang masuk kategori risti.
f. Dari sisi usia, ada 19.375 jamaah yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas, komposisinya: 49,5% laki-laki dan 50,5% perempuan. Mayoritas dari mereka belum pernah berhaji (98,75%).