Pasalnya sejak Menag Yaqut melakukan koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi yaitu Menteri urusan Islam dakwah dan penyuluhan dr. Abdullatif Al syeikh, Gubernur Makkah pangeran Khalid bin al Faisal dan Menteri Haji dan umrah dr.Tawfiq bin Fauzan Al Rabeah pada bulan November 2021 lalu, pemerintah Arab Saudi belum membicarakan hal tersebut. Termasuk penandatanganan MoU tentang jumlah kuota haji yang dalam kondisi normal, MoU dilakukan pada bulan Robiul Awal sampai Robi'atssani (Rabiul Akhir).
"Hasil dari koordinasi tersebut diperoleh informasi bahwa sampai dengan saat ini kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaran ibadah haji pada tahun 1443H/2022M, belum dapat diperoleh," ujar dia.
Jika dilihat berdasarkan dengan kalender hijriah dan berdasarkan asumsi normal perkiraan bahwa jadwal pemberangkatan jemaah haji tahun 1443H/2022M (kloter pertama) akan diberangkatkan pada tanggal 4 Dzulqa'dah atau tanggal 5 Juni 2022. Sehingga setidaknya masih ada waktu lima bulan dalam mempersiapkan hal tersebut.
"Dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji tahun, kami telah menyusun anggaran operasional haji tahun 1443H/2022M, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan dengan beberapa asumsi kuota haji," ucapnya.
(NDA)