Heru mengatakan, untuk sisa dana lainnya yang sebesar Rp114 triliun akan diinvestasikan di surat berharga dan emas. Untuk emas, investasinya belum terlalu intensif karena saat ini hanya Rp400 juta yang diinvestasikan.
Hal ini lantaran keuntungan yang didapatkan hanya pada saat emas tersebut terjual.
Kemudian, kata Heru, BPKH juga melakukan investasi langsung melalui investasi di Bank Mualamat Indonesia. Investasinya senilai di Rp1 triliun untuk kepemilikan saham 12,5 persen.
Meski begitu, ia menyebutkan ada hibah saham 70 persen sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 82,5 persen.