IDXChannel - Setelah diangkat menjadi menteri agama dalam sehari, santri asal Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Afi Ahmad Ridho, dipercaya untuk memimpin rapat pimpinan bersama seluruh Dirjen, Tenaga Ahli, Staf Khusus dan Tenaga Ahli di Kementerian Agama.
Ternyata, dia tidak canggung menghadapi petinggi yang duduk di hadapannya. Dengan berani, dia membahas persoalan pendidikan di Indonesia yang hanya terjadi transfer of knowledge saja. Sehingga untuk transfer of value dan karakter masih perlu dilakukan perbaikan terutama dalam segi kuantitas dan kualitas.
"Masalahnya kita urai terlebih dahulu penyebabnya apa ternyata salah satunya minimnya jam pembelajaran agama di sekolah umum. Cuma 2 jam dalam seminggu. Terus saya tanya 'gimana dengan hal ini'. Dirjen Pendis menjawab 'kita sudah laksanakan madrasah sekolah sore'," kata Afi saat ditemui MPI, Kamis, (21/10/2021).
Menurutnya ketika suatu sistem pendidikan sudah berjalan maksimal. Namun ternyata hasilnya masih banyak generasi muda yang memiliki kekurangan dari segi moral, berarti lanjutnya masih ada sesuatu yang salah di dalam nya.
"Misalnya kita coba benahi apa sih yang salah, bisa saja kita membuat efektif dari segi kuantitas seperti ditambah jamnya atau kualitatif kita perbaiki kualitas tenaga pendidik," tambahnya.
Terakhir, Afi berharap, Kemenag dapat menjalankan posisinya dengan baik dan benar terutama pada program utamanya toleransi dan moderasi beragama.
"Untuk pemerintah Indonesia agar lebih memperhatikan pendidikan, karena level itu masih rendah. jadi perlu empowerment di sana bagaimana fungsi pendidikan bisa berjalan sebagaimana mestinya," harapnya. (TYO)