Pasalnya, pinjol ilegal kerap meresahkan lantaran menjerat korbannya hingga menemui jalan buntu. Bahkan, sampai ada yang bunuh diri karena tidak mampu menyelesaikan masalah perekonomian dan depresi berat.
"Pentingnya nilai-nilai agama ditanamkan agar tidak mengikuti gaya hidup yang materialistis dan hedonis, di mana keinginan tidak sesuai kebutuhan, lebih besar pasak dari pada tiang," paparnya.
Dia juga mendorong peran lembaga Baznas atau Rumah Zakat untuk memberikan beasiswa bagi siswa, mahasiswa, atau santri yang tidak mampu dan berprestasi. Sehingga, mereka merasa masih menemukan jalan keluar terbaik selain pinjol.
Menurut dia, diperlukan adanya penguatan peran lembaga tersebut dengan menggerakkan potensi zakat, infak, dan shodaqoh (ZIS) dalam rangka tolong-menolong meringankan beban sesama.
"Membangun potensi umat, untuk lebih berdaya, membuat naik kelas yang semula mustahik menjadi muzaki, dan dengan mengembangkan kewirausahaan agar Mandiri secara ekonomi," pungkasnya.
(FRI)