IDXChannel - Publik baru-baru ini dihebohkan oleh fenomena pinjaman online alias pinjol untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) di kalangan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Merespons hal itu, Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) MUI, Siti Ma’rifah, mendorong penguatan sistem dan prinsip ekonomi syariah melalui peran keluarga yang menjadi pondasi utama dalam kehidupan.
Menurutnya, sistem keuangan syariah berlandaskan pada prinsip adil, taawun, dan kesukarelaan. Prinsip ini memungkinkan para pihak tidak berbuat dzolim dalam praktek perekonomian umat.
"Sistem ekonomi syariah merupakan salah satu jalan keluarnya, karena ekonomi dan keuangan syariah didasarkan pada prinsip adil, taawun, antarodhin sebagai perisai dari praktek keuangan yang cendrung menjerat dan merugikan," katanya ketika dihubungi pada Jumat (2/2/2024).
Peran keluarga ke depannya, kata siti, diharapkan mampu menanamkan prinsip dan nilai kesyariahan dalam hidup. Keluarga harus menanamkan hidup yang tidak materialistis dan hedonis serta tidak mengambil jalan pintas dalam mengatasi permasalahan.
Pasalnya, pinjol ilegal kerap meresahkan lantaran menjerat korbannya hingga menemui jalan buntu. Bahkan, sampai ada yang bunuh diri karena tidak mampu menyelesaikan masalah perekonomian dan depresi berat.
"Pentingnya nilai-nilai agama ditanamkan agar tidak mengikuti gaya hidup yang materialistis dan hedonis, di mana keinginan tidak sesuai kebutuhan, lebih besar pasak dari pada tiang," paparnya.
Dia juga mendorong peran lembaga Baznas atau Rumah Zakat untuk memberikan beasiswa bagi siswa, mahasiswa, atau santri yang tidak mampu dan berprestasi. Sehingga, mereka merasa masih menemukan jalan keluar terbaik selain pinjol.
Menurut dia, diperlukan adanya penguatan peran lembaga tersebut dengan menggerakkan potensi zakat, infak, dan shodaqoh (ZIS) dalam rangka tolong-menolong meringankan beban sesama.
"Membangun potensi umat, untuk lebih berdaya, membuat naik kelas yang semula mustahik menjadi muzaki, dan dengan mengembangkan kewirausahaan agar Mandiri secara ekonomi," pungkasnya.
(FRI)