Di sisi lain, CIMB Niaga konvensional mencatat laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp6,7 triliun pada sembilan bulan pertama 2025 atau naik sebesar 1,7 persen year-on-year (Y-o-Y), dan menghasilkan earnings per share Rp209,57.
“Kami menyampaikan bahwa CIMB Niaga mencatat pertumbuhan laba positif pada sembilan bulan pertama tahun 2025, didukung oleh peningkatan yang baik pada kredit serta current account and savings account (CASA)," katanya.
Sementara itu, CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,7 persen dan 81,1 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp369,5 triliun per 30 September 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp278,0 triliun (+8,6 persen Y-o-Y), menunjukkan rasio CASA yang baik sebesar 67,9 persen. CASA tumbuh 10,6 persen Y-o-Y menjadi Rp188,8 triliun, sebagai hasil dari upaya Bank untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital.