"Jadi itu nomor satu, niatnya jangan bisnis di depan hikmahnya di belakang nanti tidak ada nilai ibadahnya," kata dia.
Dia menyinggung, setiap niat baik menjadi tidak ternilai jika setiap penyelenggara jasa travel hanya memikirkan keuntungan dari setiap momen perjalan haji. Bahkan menurutnya jika niatnya hanya meraup keuntungan, bukan tidak mungkin para penyelenggara jasa travel hanya mendapatkan dosa.
"Bahkan bisa berdosa karena niatnya jelek, niat ini penting, jadi niat khidmatul jemaah untuk melayani jemaah untuk mempermudah para jemaah haji dan umrah, nah itu pahalanya pasti (dapat), sesudah itu bisnisnya, saya kira baru pas jadi jangan dibalik nah itu saya harapkan," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)