Serangan semacam ini pernah terjadi di negara-negara lain. Bahkan, uang tebusan yang diminta lebih mahal dibanding nominal tebusan yang diminta hacker yang meretas PDN Indonesia.
Lantas, berapakah tebusan ransomware termahal di dunia yang pernah tercatat? Mengutip Cobalt dan Tech Target, berikut ini adalah sederet serangan ransomware di negara-negara dunia dengan permintaan uang tebusan termahal.
Serangan dan Tebusan Ransomware Termahal di Dunia
1. Maersk & Merck
Ransomware: NotPetya
Estimasi kerugian: USD300 juta (Maersk)
Perusahaan pengapalan asal Denmark, Maersk, dan perusahaan farmasi Merck menjadi sasaran serangan ransomeware global yang terjadi pada 2017. Maersk mencatatkan kerugian senilai USD300 juta, setara dengan Rp4,92 triliun.
Serangan ransomware NotPetya ini disinyalir dilakukan oleh hacker yang didukung oleh Rusia, dan terjadi skala global. Maersk dan Merck termasuk di antaranya, dengan Maersk mencatatkan kerugian tertinggi.
Namun total kerugian dari serangan NotPetya saat itu diestimasikan mencapai USD10 miliar, nilai ini mencapai triliunan bila dirupiahkan. Ransomware ini memberikan kerusakan maksimal pada sistem yang mengoperasikan pengapalan Maersk di dunia.