sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

7 Platform Ojek Online yang Bangkrut di Indonesia, Pernah Eksis dan Bersaing Ketat

Technology editor Kurnia Nadya
14/08/2024 18:38 WIB
Bisnis transportasi online berbasis aplikasi mulai bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. Namun tidak semua berhasil bertahan hingga saat ini.
7 Platform Ojek Online yang Bangkrut di Indonesia, Pernah Eksis dan Bersaing Ketat. (Foto: Freepik)
7 Platform Ojek Online yang Bangkrut di Indonesia, Pernah Eksis dan Bersaing Ketat. (Foto: Freepik)

2. BluJek 

BluJek muncul pada awal transportasi online mulai beroperasi di Indonesia. Pada awal kedatangannya, platform ini bersaing dengan Grab dan GoJek. Layanannya pun sama dengan kedua pesaingnya ini. Namun akhirnya platform BluJek gulung tikar. 

3. Ojek Argo

Ojek Argo muncul sebagai aplikasi semata, bukan sebagai perusahaan. Aplikasi ini pertama kali diluncurkan pada 2015 dan pernah diikuti oleh 1.600 pendaftar resmi. Keunggulan dari Ojek Argo adalah penggunaan argo digital yang perhitungannya menggunakan Google Map berdasarkan jarak terdekat. Namun platform ini pun tutup pada 2017. 

4. LadyJek 

LadyJek hadir pada 2015 untuk menjawab kebutuhan penumpang wanit. Sesuai namanya, layanan LadyJek hanya dapat diakses oleh penumpang wanita dan driver wanita. Namun pada akhirnya platform LadyJek pun gulung tikar karena keterbatasan modal. 

5. Ojekkoe

Ojekkoe adalah aplikasi yang lahir sebagai tugas akhir sang pendiri. Keunggulan Ojekkoe adalah pengendara dapat mengambil penumpang tanpa pemesanan terlebih dahulu. Selain itu seluruh keuntungan juga diperuntukkan bagi driver. Namun sayang platform ini pun akhirnya harus tutup. 

6. Topjek 

Topjek pernah menjadi pesaing Grab dan GoJek, platform ini diluncurkan pada 2015. Topjek juga membuka layanan pengantaran barang dan penumpang, sama dengan kedua kompetitornya. Namun bisnis Topjek pun akhirnya berhenti. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement