4.Perbani Akhir
Fase terakhir adalah Perbani Akhir. Fase ini merupakan kondisi saat separo permukaan Bulan yang menghadap Bumi memantulkan cahaya Matahari dan terjadi setelah Purnama saat cahaya Bulan semakin berkurang.
Hal tersebur karena konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan membentuk sudut 90 derajat. Bulan terbit di sekitar tengah malam dan terbenam di sekitar tengah hari saat fase Perbani Akhir.
Selama 2023, terdapat 12 kali fase Perbani Awal, dua di antaranya bertepatan dengan deklinasi maksimum utara pada tanggal & Oktober dan deklinasi maksimum selatan pada tanggal 15 Maret.
Deklinasi maksimum utara adalah kondisi saat sudut deklinasi (sudut yang dibentuk antara bidang orbit Bulan dengan ekuator langit) mencapai nilai maksimum dan berada di langit belahan utara.
Deklinasi maksimum selatan adalah kondisi saat sudut deklinasi (sudut yang dibentuk antara bidang orbit Bulan dengan ekuator langit) mencapai nilai maksimum dan berada di langit belahan selatan.
Sementara itu berdasarkan unggahan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Instagram, pada Juni akan terjadi hujan meteor tiga kali masing-masing tanggal 2, 8, dan 27.
Desember 2023 bakal jadi bulan yang paling banyak terjadi hujan meteor. Di bulan tersebut, tercatat ada delapan hujan meteor berbagai kelas terjadi.
Tiga di antara delapan hujan meteor itu masuk ke dalam kategori Hujan Meteor Minor Kelas II yakni Puppid-Velid (8 Desember), Sigma-Hybrid (10 Desember), dan Leonid Minorid Desember (20 Desember).
(IND)