IDXChannel - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis penjualan mobil secara domestik bisa tembus 3 juta unit per tahun. Namun, ada beberapa faktor yang perlu diperbaiki agar hal tersebut bisa terwujud.
Saat ini penjualan mobil di Indonesia tertahan pada angka 1 juta unit sejak 2013 silam. Itu karena harga mobil alami kenaikan signifikan yang tak dibarengi pendapatan pada masyarakat kelas menengah.
Meski begitu, ada potensi meningkatkan penjualan dari pasar mobil bekas yang terus berkembang setiap tahunnya. Tahun lalu, sebanyak 2 juta unit kendaraan roda empat bekas berpindah tangan.
"Sebenarnya pasar kita 3 juta unit, tetapi dua juta unit berada di pasar mobil bekas. Kalau ini bisa dialihkan ke pasar mobil baru, maka industri akan jauh lebih bergerak. Kita bisa setara dengan pasar otomotif Meksiko," kata Sekretaris Gaikindo, Kukuh Kumara, di Jakarta, Senin (19/5/2025).
Kukuh mengungkapkan industri otomotif Indonesia dapat didorong untuk memperluas kapasitas produksi, baik melalui ekspansi pabrik atau membangun fasilitas baru. Hal ini akan memberi dampak positif, terutama dalam penyerapan tenaga kerja.
"Kalau (sektor) otomotif menambah satu tenaga kerja, efeknya itu untuk dua orang. Jadi, efek pengungkitnya luar biasa. Otomotif adalah jembatan untuk memperkuat manufaktur. Jangan sampai manufaktur layu sebelum berkembang, karena potensi pasar kami sangat besar," ujarnya.
Selain itu, Gaikindo meminta pemerintah untuk mengalkulasi kembali instrumen pajak kendaraan bermotor. Sebab, hal itu membuat harga kendaraan sangat tinggi yang membuat masyarakat semakin sulit dalam membeli kendaraan.
"Di Indonesia, pajak dapat mencapai hingga 50 persen dari harga mobil, sementara Malaysia hanya sekitar 30 persen meski pendapatan per kapita mereka lebih tinggi. Ini jelas menjadi penghalang dalam mendorong pertumbuhan pasar," ucap Kukuh.
(Febrina Ratna Iskana)