sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Penjelasan Chery Soal Dampak Etanol ke Mesin Mobil

Technology editor M Fadli Ramadan
26/10/2025 18:35 WIB
Pemerintah akan menerapkan kebijakan campuran etanol 10 persen (E10) pada bahan bakar minyak (BBM) pada 2027.
Ini Penjelasan Chery Soal Dampak Etanol ke Mesin Mobil (Foto: iNews Media Group)
Ini Penjelasan Chery Soal Dampak Etanol ke Mesin Mobil (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Pemerintah akan menerapkan kebijakan campuran etanol 10 persen (E10) pada bahan bakar minyak (BBM) pada 2027.

Langkah ini dilakukan untuk mengurangi emisi yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Namun, banyak pihak khawatir karena tidak seluruh kendaraan yang ada di Indonesia cocok dengan E10. Apalagi penggunaan etanol dalam kadar yang tinggi di BBM dalam merusak komponen mesin.

Product Planning PT Chery Sales Indonesia (CSI), Yusuf mengatakan, mobil yang ada saat ini sudah dirancang untuk mampu menenggak etanol dalam kadar tinggi untuk memenuhi regulasi emisi.

"Kalo bicara komponen kita harus melihat kepada sejumlah faktor. Pertama, kita kan untuk ke ramah lingkungan apalagi hybrid, terus beberapa fitur yang ada di Chery itu bener-bener meminimalisir karbon, karena karbon itu yang menjadi penyebab kerusakan kendaraan," kata Yusuf di Jakarta, Minggu (26/10/2025).

Yusuf mengatakan lini model yang ditawarkan Chery sudah bisa menenggak hingga etanol 30 persen. Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan yang disebabkan oleh bahan bakar.

"Dengan teknologi yg saat ini dimiliki Chery, kadar karbon itu bisa berkurang dengan sebaik mungkin. Jadi tidak menyebabkan terjadinya suatu endapan. Sehingga untuk yang saat ini pun kerusakan yg diakibatkan bahan bakar blm kita temukan," ujarnya.

Untuk mengetahui adanya masalah pada bahan bakar, Yusuf mengatakan bisa melihatnya pada kondisi busi. Di mana performa yang dikeluarkan oleh mesin tidak maksimal apabila tidak cocok dengan BBM yang digunakan.

"Paling simpel gini, kalau misalkan saat ada kemungkinan yg terjadi pada saat memang disebabkan oleh bahan bakar, terjadi penurunan performa dan itu memunculkan indikator. Ketika itu terjadi, biasanya dari teknisi kita akan melihat dulu kondisi busi," tuturnya.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement