IDXChannel - Harga mobil listrik terancam naik di tahun depan imbas belum adanya kejelasan mengenai insentif yang akan berakhir pada 31 Desember 2025. Hal itu juga ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut tahun depan tak ada insentif untuk industri otomotif.
Seperti diketahui, insentif sangat dibutuhkan oleh pelaku industri otomotif agar dapat meningkatkan pasar yang sedang lesu. Terlebih untuk kendaraan listrik yang penjualannya sangat bergantung pada insentif dari pemerintah.
Airlangga merasa industri otomotif saat ini sudah sangat kuat jadi tidak perlu didorong dengan insentif. Meski begitu, dia menyampaikan hal tersebut masih terus dikaji apakah perlu diberikan pada tahun depan.
"Insentif (otomotif) tahun depan tidak ada. Karena industrinya sudah cukup kuat. Apalagi udah pameran di sini. Kuat banget. Lagi dikaji (rencana pemberian insentif pemberian otomotif). Dikaji, tapi belum (ada keputusan)," ujarnya kepada wartawan di ICE BSD City, Tangerang, ditulis pada Kamis (27/11/2025).
Pernyataan ini berbanding terbalik dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang memastikan insentif untuk industri otomotif terus berjalan tahun depan. Pihaknya sedang menyusun hal tersebut karena dianggap penting.
"Sedang kita susun. Insentif otomotif itu menurut saya sebuah keharusan, karena merupakan sektor yang terlalu penting. Jadi memang pemerintah itu seharusnya juga menyiapkan insentif untuk sektor otomotif tahun 2026," katanya.
Namun, Agus enggan menjelaskan secara detail mengenai skema insentif untuk industri otomotif tahun depan. Sehingga belum diketahui insentif tersebut bakal menyasar segmen apa.
(Dhera Arizona)