Dia melontarkan pernyataan itu mengacu pada kontrak Google senilai USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan cloud kepada militer dan pemerintah Israel.
Juru bicara Google sendiri telah mengonfirmasi perihal pemecatan yang dilakukan dengan menyatakan bahwa karyawan tersebut dipecat karena melanggar kebijakan perusahaan. Menurutnya, karyawan itu telah melakukan kesalahan fatal, yakni berperilaku tidak baik.
"Karyawan tersebut dipecat karena melanggar kebijakan kami. Perilaku ini tidak baik, apa pun masalahnya,” kata perwakilan Google.
Insiden yang terjadi pada pidato utama Regev bukanlah satu-satunya kejadian dalam minggu ini di mana Google menjadi pusat kontroversi mengenai peristiwa di Timur Tengah. Menjelang KTT Hari Perempuan Internasional di Silicon Valley pada hari Kamis, papan pesan karyawan Google dibanjiri dengan komentar dari staf tentang kontrak perusahaan dengan Israel.