IDXChannel - Seiring dengan semakin populernya teknologi AI (Artificial Inteligence) atau kecerdasan buatan, teknologi tersebut mulai berdampak pada dunia kerja pada masa depan. Banyak pekerja yang mulai mengkhawatirkan PHK massal, namun yang lain memandangnya sebagai masa depan yang menjanjikan untuk kerja sama antara manusia dan AI.
Otomasi telah berdampak pada para pekerja di seluruh dunia selama lebih dari satu abad, menghilangkan dan menciptakan lapangan pekerjaan. Para pakar kini berupaya memprediksi bagaimana kecerdasan buatan generatif atau GenAI akan mengubah cara kita bekerja.
Sanjay Patnaik dari Brookings Institution mengatakan kecerdasan buatan generatif ini memasuki area yang dulunya hanya bergantung pada manusia.
Melalui Zoom, Sanjay Patnaik mengatakan, "Pekerjaan yang memiliki resiko tinggi pada awalnya adalah pekerjaan tingkat pemula. Analis riset pemasaran, asisten riset, analis keuangan, hal-hal yang dapat dilakukan dengan otomatisasi secara mudah, yang dilakukan berulang-ulang."
Namun sejumlah pakar mengatakan hal itu terjadi karena kurangnya personel yang berkualitas. Susanne Bieller dari International Federation of Robotics mengatakan bahwa kecerdasan buatan kini mengisi kekurangan tersebut.