Susanne Bieller menjelaskan, "Kami mengamati lapangan pekerjaan yang hilang karena tidak lagi ada oirang yang melakukan pelatihan untuk pekerjaan tersebut. Contoh bagusnya adalah juru las. Jadi kami menggunakan solusi robot untuk mengatasi masalah tersebut dan tetap melakukan semua pekerjaan mengelas yang dibutuhkan."
Sedangkan Abigail Gilbert dari Institute for the Future of Work, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan.
Melalui Zoom ia menjelaskan,"…masih ada banyak permintaan yang kuat dan persisten untuk komunikasi, berpikir kritis dan kepemimpinan dalam bisnis. Jadi kemampuan-kemampuan dari bidang seni atau kemanusiaan tetap penting bagi pasar tenaga kerja."
Shawn Daly, seorang mahasiswa dari Universitas Niagara mengatakan, kecerdasan buatan tidak akan hilang dan salah satu cara untuk tetap dipekerjakan adalah menjadi seorang pakar dalam bidang kecerdasan buatan.
Lewat Zoom, ia mengatakan, "Orang yang mengerti mesin akan memiliki keahlian yang besar. Sebagian dari mereka akan menjadi pembuat konten yang dapat menciptakan karya unik dan bentuk unik dari pembuat teks, pembuat gambar, pembuat video dan pembuat program."