Cara Kerja Chatbot
Dalam pembahasan mengenai macam-macam chatbot, terdapat tiga model klasifikasi yang diadopsi chatbot untuk menjalankan pekerjaannya.
1. Pattern Matching
Bot menggunakan pattern matching untuk mengklasifikasikan teks dan menghasilkan respons yang sesuai untuk pelanggan. Struktur standar dari pola-pola ini adalah "Artificial Intelligence Markup Language" (AIML).
2. Decision tree-based
Tidak dapat dipungkiri bahwa chatbot bisa menjadi sangat impersonal. Pengguna harus mengikuti urutan jawaban yang diprogram oleh mesin robot. Metode ini mungkin sangat sederhana atau kompleks, tergantung pada konsep yang dirancang.
Namun, metode ini juga digunakan oleh banyak pemilik bisnis karena lebih mudah, lebih cepat, dan tetap berguna dalam menjawab pertanyaan pelanggan. Saat menggunakannya, pelanggan akan menjumpai beberapa widget berupa tombol yang berisi teks jawaban.
Jika pelanggan memberikan jawaban yang tidak tertera pada kata kunci di dalam decision tree, maka biasanya bisnis akan mengarahkan pelanggan kepada agent atau customer service. Di sini lah kemudian pertanyaan yang tidak berada pada template akan ditangani dan dijawab oleh manusia.
3. Contextual
Cara kerja chatbot yang selanjutnya yaitu menggunakan teknik Contextual, yaitu dengan mengandalkan sistem kecerdasan buatan dengan pembelajaran mesin (machine learning), dimana teknik ini memungkinkan bot untuk bereaksi dalam bahasa seperti manusia.
Dalam situasi ini, pengembang perlu merencanakan secara strategis dan spesifik, membuat database yang cukup besar untuk menampung semua pertanyaan dan permintaan pengguna.
Pada fungsi obrolan langsung atau WhatsApp Chatbot, Anda dapat mengumpulkan informasi klien dan transkrip obrolan. Kemampuan bot untuk membalas akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya data yang dikumpulkan.