Perkiraan tersebut masih lebih rendah 38,5 persen dibandingkan laba sebesar 4,77 triliun yen yang dicatat pada tahun fiskal sebelumnya, sebelum perang dagang global memanas.
Tarif AS untuk mobil dan suku cadang mobil Jepang turun menjadi 15 persen pada September, namun tetap jauh lebih tinggi dari tarif semula yang hanya 2,5 persen.
Ekspor Jepang ke AS, termasuk kendaraan, telah anjlok baru-baru ini.
Namun, Toyota optimistis upaya-upayanya, seperti bauran model yang lebih baik, pemangkasan biaya, dan rantai nilai yang lebih lancar, akan mengerek laba bersih perusahaan pada tahun fiskal ini. (Wahyu Dwi Anggoro)