sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Oracle Perkirakan Penjualan Cloud Sebesar USD166 Miliar pada 2030

Technology editor Kunthi Fahmar Sandy
17/10/2025 15:02 WIB
Oracle (ORCL.N) memperkirakan pendapatan infrastruktur cloud akan tumbuh menjadi USD166 miliar pada tahun fiskal 2030.
Oracle Perkirakan Penjualan Cloud Sebesar USD166 Miliar pada 2030 (FOTO:iNews Media Group)
Oracle Perkirakan Penjualan Cloud Sebesar USD166 Miliar pada 2030 (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Oracle (ORCL.N) memperkirakan pendapatan infrastruktur cloud akan tumbuh menjadi USD166 miliar pada tahun fiskal 2030, yang artinya akan mencapai hampir 75 persen dari total penjualannya pada saat itu.

Dilansir dari laman Reuters Jumat (17/10/2025)  CEO Clay Magouyrk menyampaikan prediksi infrastruktur cloud tersebut dalam sebuah pertemuan dengan para analis keuangan, di mana ia mengatakan pemesanan baru datang dari berbagai pelanggan, bukan hanya OpenAI.

Dough Kehring, Kepala Keuangan Oracle mengatakan perusahaan mengharapkan pendapatan keseluruhan sebesar USD225 miliar dan laba yang disesuaikan sebesar USD21 per saham pada tahun fiskal perusahaan 2030.

Para analis memperkirakan total penjualan sebesar USD198,4 miliar dan laba yang disesuaikan sebesar USD18,92 per saham untuk tahun fiskal 2030, menurut data LSEG.

Adapun saham Oracle ditutup naik 3 persen setelah pengumuman komputasi awan, tetapi turun sekitar 2 persen dalam perdagangan setelah jam kerja setelah proyeksi pendapatan dan laba yang lebih luas.

Oracle mengatakan bulan lalu, bahwa mereka telah mengumpulkan pemesanan infrastruktur senilai ratusan miliar dolar dan bekerja sama dengan pencipta ChatGPT, OpenAI, dalam proyek senilai USD500 miliar yang akan mencakup lima pusat data baru.

Pada kuartal terakhir, Oracle melaporkan pendapatan cloud melonjak 28 persen menjadi USD7,2 miliar.

Magouyrk menuturkan selama periode 30 hari di kuartal sebelumnya, Oracle Cloud Infrastructure, unit cloud perusahaan, telah membukukan komitmen baru senilai USD65 miliar, termasuk kesepakatan senilai USD20 miliar dengan Meta Platforms (META.O). Ia mengatakan bahwa pemesanan terbaru senilai USD65 miliar tersebut berasal dari pelanggan selain OpenAI.

"Saya tahu beberapa orang bertanya-tanya, 'Hei, apakah hanya OpenAI?' Kenyataannya, kami pikir OpenAI adalah pelanggan yang hebat, tetapi kami punya banyak pelanggan," kata Magouyrk. 

"Ini benar-benar tujuh kesepakatan, empat pelanggan, semuanya selain OpenAI," tutur dia.

Oracle juga berusaha mengatasi kekhawatiran investor tentang margin kotornya, yang mencapai 68,7 persen pada kuartal terakhir dan yang diprediksi analis akan sedikit turun pada tahun fiskal 2027, menurut perkiraan LSEG.

Oracle mengatakan pihaknya memperkirakan margin kotor yang disesuaikan antara 30 persen dan 40 persen untuk penyediaan infrastruktur komputasi awan AI. 

Sementara segmen lain seperti perangkat lunak awan yang lebih konvensional dan infrastruktur untuk pelanggan bisnis akan memiliki margin antara 65 persen dan 80 persen.

Oracle juga mengatakan bahwa margin tersebut akan stabil selama jangka waktu kontrak, menunjukkan contoh hipotetis peluncuran infrastruktur AI di mana perusahaan akan memiliki biaya sekitar USD6,4 miliar setiap tahun dari kontrak awan enam tahun senilai USD60 miliar.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement