sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Selain Kekhawatiran Misinformasi, Inilah Gambaran Terkait “Kiamat AI”

Technology editor Dian Kusumo
07/06/2023 14:10 WIB
Alarm peringatan terkait kecerdasan buatan sudah mencapai puncaknya dalam beberapa bulan terakhir.
Selain Kekhawatiran Misinformasi, Inilah Gambaran Terkait “Kiamat AI
Selain Kekhawatiran Misinformasi, Inilah Gambaran Terkait “Kiamat AI". (Foto: MNC Media)

Sebenarnya teknologi ini sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu, sayangnya dengan adanya model pembelajaran bahasa seperti ChatGPT yang memasuki arus utama, hal tersebut justru membuat kekhawatiran yang sudah ada sejak lama menjadi meningkat. Sementara itu, sejumlah perusahaan teknologi kini sudah memasuki babak persaingan, dimana mereka berlomba-lomba mengimplementasikan kecerdasan buatan kedalam produk mereka guna bersaing satu sama lain, sehingga menciptakan badai yang sempurna, ucap Newman.

"Saya sangat khawatir dengan jalan yang sedang kita tempuh," katanya. "Kita berada di masa yang sangat berbahaya bagi AI karena sistem ini berada di titik di mana mereka tampak mengesankan, tetapi masih sangat tidak akurat dan memiliki kerentanan yang melekat."

Menurut para ahli ini telah menjadi area yang paling mereka khawatirkan.

Dalam berbagai kondisi, revolusi AI sudah berlangsung sejak lama. Penerapan pembelajaran mesin telah mendasari algoritme yang terbentuk dalam umpan berita media sosial kita yaitu teknologi yang dituding sebagai penyebab bias gender, memicu perpecahan, bahkan memicu kerusuhan politik.

Banyak ahli telah memperingatkan jika isu-isu yang belum terselesaikan ini nantinya semakin meningkat seiring berkembangnya model-model kecerdasan buatan. Dampak terburuknya berupa terkikisnya pemahaman kita terhadap kebenaran maupun informasi yang valid, sehingga menimbulkan lebih banyak pemberontakan akibat kebohongan sebagaimana yang terjadi pada serangan 6 Januari lalu di Gedung Kongres AS. Sementara itu, para ahli juga mewanti-wanti kemungkinan timbulnya kekacauan lebih besar hingga perang disebabkan oleh misinformasi dan disinformasi.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement