Presiden Auto Club FTI, Surapong Paisitpattanapong, mengaitkan keputusan ini dengan perubahan strategis yang didorong oleh perubahan preferensi konsumen. Sebab, permintaan kendaraan hybrid sangat tinggi dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE).
Selain itu, Surapong mencatat meningkatnya persaingan dari merek-merek China yang secara agresif bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di Thailand. Oleh sebab itu, keputusan Subaru untuk mengimpor kendaraan menjadi langkah tepat karena rendahnya volume produksi di Thailand.
Ke depan, Surapong memperkirakan Subaru akan memilih mengimpor kendaraan dengan teknologi canggih yang melayani konsumen Thailand yang berteknologi canggih.
(Febrina Ratna)