Perusahaan juga menghadapi gugatan karena gagal membayar USD197.725 atau Rp3 miliar untuk biaya sewa pesawat yang dicarter Musk selama minggu pertamanya di Twitter.
Selama periode waktu yang sama, Musk dilaporkan telah membawa lebih dari setengah lusin pengacara dari SpaceX untuk mendukung tim hukum Twitter. Namun, tidak jelas cara Musk melunasi utang-utangnya mengingat orang yang pernah berada di posisi orang terkaya di dunia itu tengah mengalami krisis ekonomi yang sangat memukul.
Sebelumnya, Elon Musk baru saja menjual sahamnya di Tesla sebesar USD 3,6 miliar atau setara Rp56,2 triliun. Langkah ini ditempuh agar perusahaan bisa bertahan dari krisis keuangan yang terjadi.
Tercatat, sepanjang tahun 2022 Tesla telah menjual saham hampir USD 40 miliar atau Rp624 triliun agar dapat terus mengembangkan diri dan survive.
Tak hanya itu, Elon Musk lewat Twitter juga sebelumnya melakukan berbagai strategi efisiensi untuk mempertahankan bisnisnya. Selain melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke hampir 75 persen karyawan, perusahaan juga disebut telah menutup beberapa pusat data dan kantor Twitter di Seattle, AS, dikabarkan segera ditutup.
(FRI)