Salah satu contoh kasusnya adalah ketika kurs rupiah terhadap dolar AS melemah, maka akan mengakibatkan harga-harga saham di Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut melemah.
Proyeksi Kinerja Perusahaan
Faktor yang menentukan harga saham adalah proyeksi kinerja perusahaan. Tentunya kinerja yang buruk akan membuat harga saham menurun dan sebaliknya jika kualitas perusahaan yang baik akan memicu harga saham naik.
Tentunya perusahaan yang menawarkan dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai investor karena bisa memberikan timbal balik yang bagus. Dalam praktiknya, DPR berdampak pada harga saham.
Selain itu, earning per share (EPS) juga memiliki peran terhadap naik-turunnya harga saham. EPS yang tinggi akan menstimulasi investor untuk membeli saham.
Tingkat rasio utang dan PBV juga dapat memberikan efek signifikan terhadap harga saham. Perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi biasanya adalah perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan tersebut biasanya akan gencar dalam mencari pendanaan dari para investor.