Sampai dengan akhir kuartal II-2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 34 institusi, seperti Atome, Kredit Pintar, Home Credit, Carsome Indonesia, dan BFI Finance.
“Kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem keuangan. Ini merupakan strategi kami untuk aktif mendatangi para nasabah di manapun mereka berada,” kata Kharim.
Kombinasi antara struktur dana yang membaik dan pertumbuhan kredit yang tinggi berdampak positif pada perolehan laba bersih setelah pajak hingga kuartal II-2022 sebesar Rp29 miliar, berbanding terbalik dengan kuartal II-2021 yang masih mencatatkan rugi.
Pertumbuhan DPK yang tinggi mendorong perbaikan rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) menjadi 119 persen pada akhir kuartal II-2022 dari 146 persen pada akhir 2021.
Bank Jago mencatatkan NIM 10,8 persen dan memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 110 persen, cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2022 Bank Jago mencatatkan total aset sebesar Rp14,61 triliun, tumbuh 44,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (RRD)