Kedua yaitu tentang kemampuan mereka melakukan administrasi dan manajerial. Menurut Sunarso ini merupakan pekerjaan rumah yang penting. Sebab kedua hal tersebut masih merupakan area yang sangat luas untuk dikerjakan.
Ketiga, tentang aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi dan pendanaan. Keempat, Sunarso mengatakan UMKM juga harus diedukasi soal keberlanjutan, baik tentang keberlanjutan bisnis maupun keberlanjutan lingkungan.
Terakhir, Sunarso menekankan pentingnya edukasi soal prinsip Good Corporate Governance (GCG) kepada UMKM. “Kita perlu educate UMKM untuk menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip GCG dengan baik. Itulah yang akan menjadikan UMKM bertumbuh dan berkembang berkelanjutan,” katanya.
Terkait UMKM, BRI hingga akhir Juni 2024 menyalurkan kredit kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun atau setara 81,69 persen dari total penyaluran kredit BRI.
“Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya pada segmen UMKM, melalui penyaluran kredit yang berkualitas serta program-program pemberdayaan lainnya,” ujar Sunarso.
(Rahmat Fiansyah/ADV)