IDXChannel - Bank investasi global Credit Suisse berada dalam kekacauan setelah rentetan skandal dan penarikan dana oleh investor besar sehingga memincu kekhawatiran mengenai stabilitas sektor perbankan global serta investor maupun pasar
Pada hari Rabu saham Credit Suisse jatuh sebanyak 30% akibat dari penemuan "kelemahan material" dalam pelaporan keuangannya dan pemegang saham terbesar mereka, Saudi National Bank, yang memiliki 9,88% saham di Credit Suisse tidak dapat memberikan dukungan lebih lanjut dengan membeli lebih banyak saham.
Semua itu berujung pada aksi jual saham Credit Suisse hingga anjlok 24% pada penutupan perdagangan. Namun, meskipun Credit Suisse meyakinkan pasar bahwa mereka memiliki penyangga dana yang dibutuhkan, harga sahamnya tidak berhenti turun dan nasabahnya terus menarik uang mereka.
Pada hari Kamis Credit Suisse mendapatkan dana talangan sebesar 50 miliar franc Swiss atau sekitar USD81 miliar dari Swiss National Bank sebagai langkah yang langka, tetapi signifikan dari bank sentral guna memastikan Credit Suisse memenuhi kewajiban regulasi.
“Kami siap untuk bertindak dan akan mendukung Credit Suisse jika diperlukan,” ungkap pihak Bank Sentral Swiss melalui laman NEWS, Jumat (17/03/2023).
Bila dibandingkan dengan keruntuhan Silicon Valley Bank yang disebabkan oleh terlalu banyak obligasi Treasury AS jangka panjang sehingga nilainya jatuh ketika suku bunga naik dan harus menjualnya dengan kerugian yang signifikan, Credit Suisse justru korban dari kelemahan finansial sejak lama.
"Ada semacam penularan, bukan karena SVB memiliki hubungan dengan Credit Suisse, tetapi karena sentimen investor berubah dan orang-orang mengamati bank-bank lain dengan lebih cermat dan Credit Suisse dipandang sebagai mata rantai terlemah," ungkap Andrew Kenningham, kepala ekonom Eropa untuk Capital Economics melalui laman NEWS, Jumat (17/03/2023).
Berbicara mengenai kecemasan pasar keuangan global, kepala strategi investasi di Barrenjoey bernama Damien Boey mengatakan bahwa hal tersebut bergantung pada apakah yang kita lihat di pasar bersifat sistemik di antara bank-bank atau apakah ini hanya hal yang hanya terjadi sekali saja pada bank-bank tertentu.
Bendahara Jim Chalmers mengatakan bahwa saran awal dari para regulator adalah dampak terhadap sistem keuangan Australia yang lebih luas tidak akan signifikan.
"Warga Australia harus diyakinkan bahwa institusi-institusi kami solid, sektor perbankan kami bermodal kuat dan kami berada dalam posisi yang lebih baik daripada kebanyakan negara lain untuk menghadapi tantangan-tantangan yang kami hadapi dalam ekonomi global," ungkapnya pada hari Kamis melalui laman NEWS, Jumat (17/03/2023).
Profesor Keuangan di RMIT, Angel Zhong, mengatakan bahwa kepanikan investor, ketakutan, dan lingkungan yang sangat tidak pasti menandakan akan ada masa-masa sulit di masa mendatang terutama untuk saham-saham bank.
"Dalam jangka pendek akan ada volatilitas yang signifikan di pasar. Dalam jangka panjang, pasar saham akan kembali ke tingkat fundamental," katanya.
Meskipun ada risiko minimal bank-bank Australia yang runtuh, tabungan hingga titik tertentu dan simpanan hingga USD250.000 akan dilindungi oleh jaring pengaman yang didukung pemerintah yang disebut Skema Klaim Finansial, sedangkan di atas batas USD250.000, maka harus mengklaim kembali melalui proses likuidasi pemberi pinjaman.
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)