sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Nasib Perbankan Regional AS Pasca PacWest Bikin Geger Wall Street

Banking editor Maulina Ulfa - Riset
05/05/2023 16:03 WIB
Kelanjutan kejatuhan perbankan Amerika Serikat (AS) terus berlanjut.
Nasib Perbankan Regional AS Pasca PacWest Bikin Geger Wall Street. (Foto: AP Photo)
Nasib Perbankan Regional AS Pasca PacWest Bikin Geger Wall Street. (Foto: AP Photo)

Mengutip AP News, perjuangan The Fed melawan inflasi memainkan peran kunci dalam kekacauan perbankan baru-baru ini. The Fed terakhir menaikkan suku bunga utamanya sebesar seperempat poin ke level tertinggi dalam 16 tahun terakhir pada Rabu (3/5/2023). Langka ini juga menjadi kenaikan suku bunga kesepuluh The Fed berturut-turut.

Tingkat suku bunga yang lebih tinggi telah mendorong deposan untuk memindahkan uang ke sertifikat deposito dan reksa dana pasar uang yang memberi imbal hasil lebih tinggi.

Kenaikan suku bunga ini juga berperan dalam perlambatan industri teknologi, yang berdampak besar bagi bank-bank West Coast seperti Silicon Valley Bank.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan akan memantau beberapa faktor, termasuk gejolak di sektor perbankan, dalam memutuskan langkah suku bunga selanjutnya.

Powell juga menekankan keyakinannya bahwa runtuhnya tiga bank besar dalam enam minggu terakhir kemungkinan akan menyebabkan bank lain memperketat pinjaman, dan itu akan membantu The Fed dalam melawan inflasi.

Kenaikan suku bunga cepat The Fed selama setahun terakhir ini juga diklaim telah mulai memperlambat ekonomi, dan sejumlah ekonom memperkirakan resesi di akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.

Powell juga mengatakan dia setuju dengan kesimpulan laporan The Fed yang dikeluarkan pekan lalu yang mengatakan penyimpangan dalam pengawasan berkontribusi pada kematian Silicon Valley Bank, dan merekomendasikan regulasi industri perbankan yang lebih ketat.

Adapun JPMorgan mengantisipasi saham bank akan terus tertekan karena ketidakpastian peraturan dan ekonomi.

"Kekhawatiran peraturan terutama akan diterjemahkan ke dalam berapa banyak bank perlu menambah modal, likuiditas, dan utang, yang semuanya akan memperkuat mereka dalam jangka panjang tetapi merugikan (earning per share)," kata analis JPMorgan dalam sebuah catatan.

Saat ini, investor mungkin tengah khawatir nasib PacWest bisa mencerminkan nasib First Republic Bank, yang menghabiskan waktu berminggu-minggu mencari pembeli sebelum akhirnya gagal.

Padahal, First Republic Bank juga melayani klien kaya namun banyak yang dengan cepat menarik simpanan ketika Silicon Valley Bank gagal.

Kenaikan suku bunga yang cepat selama setahun terakhir juga telah mengurangi nilai pinjaman dalam instrument terutama imbal hasil obligasi.

“Masalah mendasar, terutama di bank-bank ini, adalah campuran aset dan simpanan mereka tidak berkelanjutan. Simpanan terus menipis atau bank harus membayar mahal untuk itu,” kata Chris Caulfield, konsultan industri perbankan West Monroe. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement